Bagaimana cara malakukan analisis daun kelapa sawit? Pada stadia bibit, daun (folium) kelapa sawit yang pertama kali keluar memiliki bentuk anceolate. Pertumbuhan selanjutnya adalah munculnya bifurcate yang diikuti oleh keluarnya bentuk pinnate. Sebagai contoh pada bibit yang berusia 5 bulan biasanya akan ditemukan 5 anceolate, 4 bifurcate, dan 3 pinnate. Sedangkan pada bibit yang telah berumur 12 bulan umumnya sudah mempunyai 5 anceolate, 4 bifurcate, dan 10 pinnate.
Tujuan utama analisis daun kelapa sawit yaitu menentukan ragam dan dosis pupuk yang paling tepat diberikan kepada tanaman kelapa sawit serta mengetahui banyaknya unsur hara yang dibutuhkan oleh pokok kelapa sawit. Sementara itu, manfaat yang diperoleh dari analisis tersebut ialah dapat mengidentifikasi pelepah pertama, ketiga, kesembilan, dan ketujuh belas serta dapat menilai kondisi lahan secara visual dan membuat sampel kering untuk dianalisa di dalam laboratorium.
Langkah 1 : Penentuan Lokasi Percontohan
Pekerjaan LSU bisa dilakukan baik di tiap-tiap blok yang berbeda maupun gabungan dari beberapa blok yang memiliki kesamaan. Penentuan blok yang akan dijadikan percontohan harus memenuhi syarat yang dapat mewakili kondisi di blok-blok yang lain. Penentuan blok lokasi pengambilan sample ini juga perlu didasarkan pada Ha Statement yaitu data wilayah yang akan dilakukan pengambilan contoh daun. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam pekerjaan LSU.
Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan LSU di antaranya egrek, pengait, gunting, dan alat tulis. Sebagai tempat penyimpanan sampel daun dapat digunakan kantong plastik, dan diperlukan juga field observation card/kartu pengamatan lahan untuk mengamati kondisi lahan serta tanaman. Alat-alat pendukung lain yang juga dibutuhkan guna memperlancar pekerjaan ini meliputi peta, kompas, kartu label, parang, aquadest, oven, dan kapas.
Terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pokok kelapa sawit yang akan dijadikan sebagai sampling. Pokok tersebut harus dalam kondisi sehat dan tumbuh secara normal. Pokok juga bukan merupakan pokok sisipan dan tidak berbatasan kampung dengan jalan, parit, atau sungai. Pokok kelapa sawit percontohan juga sebaiknya tidak bersebelahan dengan pohon sisipan serta tidak terserang hama dan penyakit.
Pada tanaman yang menghasilkan, daun contoh yang akan diambil adalah daun nomor 17. Recallijnya pada tanaman yang belum menghasilkan bisa diambil daun nomor 9. Sementara pada tanaman yang dibudidayakan di lahan gambut perlu dilakukan pula pengambilan sampel daun nomor 3 untuk meneliti kekurangan unsur hara mikro pada tanaman. Perlu diketahui, daun kelapa sawit memiliki rumus daun 1/8, di mana lingkaran atau spiralnya berputar ke kiri atau ke kanan.
Daun nomor satu adalah daun yang paling muda dan telah terbukan seluruhnya. Daun nomor tiga berada di antara daun pertama dan daun keenam sesuai dengan spiral dari tanaman tersebut. Sementara itu, daun ke-9 bertempat di sumbu yang sama dengan daun pertama, tetapi agak ke kanan pada spiral kiri atau agak ke kiri pada spiral kanan.
Untuk mengambil contoh daun, Anda perlu menemukan nomor daun yang akan diambil terlebih dahulu. Kemudian potong pelepahnya, tetapi bila masih bisa dijangkau maka pelepah cukup dikait saja. Setelah itu, ambil 4 anak daun dari titik ujung yang datar pada posisi tengah pelepah. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya duri/ekor kadal pada pelepah kelapa sawit tersebut. Jumlah anak daun yang perlu diambil sebanya 2 lembar kiri dan 2 lembar kanan.
Proses berikutnya buang 1/3 bagian pangkal dan ujung anak daun sehingga yang dipakai hanya 1/3 bagian tengah atau kurang lebih 20 cm. Lalu belah daun tadi untuk membuang cigan lidinya. Simpan daun sebelah kiri di kantong plastik sisi kiri dan daun sebelah kanan di sisi yang kanan. Jangan lupa untuk memberikan kode yang memuat informasi nomor daun, tahun tanam, nomor blok, dan tanggal pengambilan contoh daun.
0 Response to " Tips Tanaman - Cara Analisis Daun Kelapa Sawit. Sitnoolo.blogspot.com "
Posting Komentar